Wajah Lain Syaikh Dr. Khalil Al Hayyah yang ia sembunyikan dari orang-orang

Wajah lain Syaikh Dr. Khalil Al Hayyah yang ia sembunyikan dari orang-orang Pada Februari 2008, putranya, Hamzah Khalil al-Hayya, yang merup...

Wajah lain Syaikh Dr. Khalil Al Hayyah yang ia sembunyikan dari orang-orang

Pada Februari 2008, putranya, Hamzah Khalil al-Hayya, yang merupakan salah satu pejuang Brigade al-Qassam, gugur syahid ketika sebuah pesawat tak berawak menargetkannya saat ia sedang memimpin satuan roket.

Pada Juli 2014, Khalil al-Hayyah kehilangan putranya yang kedua, Usamah, bersama istrinya Halah Abu Saqr, dan tiga orang cucunya: Khalil, Imanah, dan Hamzah.

Pada tahun 2007, dalam sebuah upaya pembunuhan yang menargetkan rumahnya, tujuh anggota keluarganya gugur syahid, termasuk dua saudaranya, empat anak dari kedua saudaranya itu, serta seorang sepupunya. Dengan demikian, satu keluarga utuh terkubur di bawah reruntuhan, dan ia telah mengantar pergi saudara-saudaranya, anak-anaknya, serta cucu-cucunya sebagai syuhada di jalan perjuangan, dalam diam, tanpa propaganda atau koar2!

Khalil al-Hayyah tidak pernah berbuat salah terhadap Mesir, dan tidak pernah mengucapkan sesuatu yang pantas untuk mendapatkan kampanye gila-gilaan yang bodoh ini, selain ia hanya memohon kepada Mesir dan menyerunya sebagai mediator yang sah serta sebagai pihak yang menaungi perlawanan, melalui pertemuan-pertemuannya di Mesir, dengan menggunakan pengaruh politiknya (hanya pengaruh politik semata) sebagai sebuah pusat regional yang kuat dan negara besar yang berpengaruh untuk menekan agar bantuan dapat masuk.

Mesir memiliki banyak kartu diplomatik dan ekonomi! Dia tidak pernah meminta Mesir untuk berperang ataupun lainnya sama sekali!! Semua perkataannya justru pujian untuk Mesir, lembaga-lembaganya, dan tentaranya, serta permohonan dan harapan. Maka bagaimana hal itu bisa ditafsirkan berbeda, dan la haula wa la quwwata illa billah!

Hamas bahkan tidak sedang mencari keuntungan politik, karena sebagian besar pemimpinnya telah gugur syahid! Bukan berarti hanya karena beberapa negosiatornya berada di luar negeri untuk menjalankan tugas politik yang mendukung perjuangan militer di dalam negeri — mirip dengan misi diplomatik atau perwakilan PBB — lalu mereka dianggap sedang tenggelam dalam kesenangan dan meninggalkan rakyat mereka! Ini pandangan yang sangat dangkal dan tidak adil, sebab setiap orang memiliki peran yang sudah ditugaskan kepadanya!

“Dan jika mereka meminta pertolongan kalian dalam urusan agama, maka wajib atas kalian menolong mereka” (QS. Al-Anfal: 72).

Kesimpulannya, barang siapa yang mempersembahkan anak-anaknya sendiri sebagai pengorbanan untuk Palestina, dan mengalami sendiri apa yang dialami rakyatnya berupa pembunuhan dan pengusiran, bagaimana mungkin ada yang menyangka bahwa ia hidup dengan tenang dan nyaman? Tidak, melainkan ia meletakkan penderitaan dan rasa sakitnya di bawah kakinya agar tetap dapat melanjutkan misi yang ia emban!

Karena itu, tidak sepantasnya ada yang meremehkan atau menutup mata atas pengorbanannya.

Setiap pemimpin Palestina memiliki kisah tersendiri tentang penderitaan, kesakitan, kehilangan, serta kesabaran menghadapi pengkhianatan musuh dan tikaman dari “saudara” maupun orang-orang yang suka mencari keuntungan. Hal itu adalah kisah nyata setiap keluarga Palestina.

Dan itulah takdir dan ujian mereka di dunia ini.

https://www.facebook.com/61572174039908/posts/122138622998739134/?mibextid=rS40aB7S9Ucbxw6v

***

Profil Syaikh Dr. Khalil Al Hayyah 

Khalil Ismail Ibrahim al-Hayyah (lahir 5 November 1960) adalah seorang politisi Palestina yang menjabat sebagai Wakil Ketua Biro Politik Hamas sejak Agustus 2024, menggantikan Syaikh Shaleh al-Arouri. Ia juga terpilih sebagai anggota Dewan Legislatif Palestina sejak Januari 2006, mewakili Kota Gaza.

Keluarga

Ia menikah dan dikaruniai tujuh orang anak. Dua di antaranya telah gugur, yaitu Usamah al-Hayyah dan Hamzah al-Hayyah.

Pendidikan

• Meraih gelar sarjana dari Fakultas Ushuluddin di Universitas Islam Gaza pada tahun 1983.
• Meraih gelar magister dalam bidang Ilmu Hadits dari Universitas Yordania pada tahun 1989.
• Meraih gelar doktor dalam bidang Ilmu Hadits dari Universitas Al-Qur’anul Karim dan Ilmu-ilmu Islam, Sudan, pada tahun 1997.

Di Penjara Israel

Ia pernah dipenjara selama tiga tahun pada awal tahun 1990-an.

Upaya Pembunuhan 

Pada tahun 2007, ia selamat dari upaya pembunuhan Israel, ketika takdir Allah menentukan bahwa ia tidak berada di lokasi serangan udara. Namun, tujuh anggota keluarganya gugur akibat peristiwa tersebut.

Pada tahun 2014, Israel kembali mencoba membunuhnya dalam perang di Gaza, tetapi gagal, dan sejumlah anggota keluarganya kembali terbunuh.

Tragedi 2014

Sebelumnya, putranya Hamzah telah gugur. Lalu pada 20 Juli 2014, putra tertuanya, Usamah, bersama istrinya Halah Saqr Abu Hin, serta tiga anak mereka: Khalil, Imanah, dan Hamzah, gugur syahid ketika artileri Israel menargetkan rumah Usamah di Distrik Shuja’iyyah, Gaza Timur. Dalam peristiwa itu, 19 anggota keluarganya gugur syahid.

Reaksi

Dalam pernyataannya saat berduka atas gugurnya sejumlah anggota keluarganya dalam pembantaian di Distrik Syuja’iyyah, ia berkata:

“Kami berjanji kepada kalian akan sebuah kemenangan yang gemilang. Darah anak-anakku dari keluarga al-Hayyah, keluarga-keluarga Syuja’iyyah, dan rakyat Palestina tidak akan sia-sia, melainkan akan semakin mendekatkan kita kepada momen kemenangan.”

Jabatan Saat Ini

• Anggota Rabithah Ulama Palestina.
• Anggota Dewan Legislatif Palestina dari kabinet "Perubahan dan Reformasi", di mana ia terpilih sebagai anggota parlemen mewakili Gaza dengan memperoleh 73.313 suara pada tahun 2005.
• Wakil Ketua Gerakan Hamas setelah gugurnya Ismail Haniyah, yang kemudian digantikan oleh Yahya As-Sinwar.

Jabatan Sebelumnya

• Pernah bekerja sebagai asisten dosen di Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Gaza pada tahun 1984.
• Wakil Ketua Dewan Mahasiswa Universitas Islam Gaza pada tahun 1981.
• Wakil Ketua Serikat Pekerja di Universitas Islam Gaza pada tahun 1985.
• Ketua Serikat Pekerja di Universitas Islam Gaza pada tahun 2001.
• Dekan Bidang Kemahasiswaan di Universitas Islam Gaza pada tahun 2001.

Dalam Perang Gaza 2014

Ia merupakan bagian penting dari Gerakan Hamas yang membela Gaza dalam perang tersebut. Rumahnya menjadi sasaran serangan udara Israel dalam sebuah upaya pembunuhan, yang mengakibatkan gugurnya 4 anggota keluarganya. Setelah itu, ia turut serta dalam delegasi perundingan di Kairo.

https://ar.wikipedia.org/wiki/%D8%AE%D9%84%D9%8A%D9%84_%D8%A7%D9%84%D8%AD%D9%8A%D8%A9