Selimut, Taktik Sederhana Pejuang Gaza Meski sederhana namun dahsyat hasilnya, Mampu mengalahkan teknologi canggih israel dan sekutunya. Pa...
Selimut, Taktik Sederhana Pejuang Gaza
***
Beberapa orang memperhatikan dalam video operasi Al-Zaytoun hari ini, ada seorang pejuang yang menutupi pundak dan kepalanya dengan selimut?! Hal itu bahkan sering terlihat, termasuk pada Abu Ibrahim (yahya sinwar)!!
Namun kenyataannya, di balik taktik sederhana ini tersimpan kecerdasan militer yang luar biasa.
Pertama: Pengelabuan kamera dan alat pemantau visual.
Alat pengawasan dan kamera termal biasanya mencari ciri khas manusia: kepala dan bahu adalah tanda paling jelas secara visual.
Ketika seorang pejuang menutupi kepala dan bahunya dengan selimut, bentuk tubuhnya seakan melebur dengan reruntuhan… Ia tidak lagi terlihat sebagai sosok manusia yang jelas di depan kamera, melainkan hanya seperti gumpalan samar yang sulit dikenali. Dengan cara ini, ia bisa lewat di depan teknologi pengawasan tanpa terdeteksi.
Kedua: Penyamaran terhadap sensor panas.
Kain selimut yang tebal dapat menyebarkan panas tubuh, sehingga kamera inframerah kebingungan dan gagal menangkap sinyal panas darinya.
Sederhananya… selimut itu berfungsi sebagai “perisai sunyi” yang mampu menipu peralatan canggih milik penjajah.
Ketiga: Menyatu dengan lingkungan.
Warna selimut yang pudar, berdebu, membuat pejuang menjadi bagian dari suasana sekitar: reruntuhan, debu, dan asap.
Tidak ada seragam khusus, tidak ada penampilan mencolok… hanya sebuah bayangan samar yang lenyap di tengah kekacauan.
Keempat: Kegunaan praktis.
Selimut bukan hanya untuk kamuflase, tetapi juga alat bertahan hidup:
Melindungi dari dinginnya malam.
Menutupi senjata atau amunisi saat bergerak.
Membantu pejuang saat merunduk, sehingga ia bisa menyembunyikan dirinya dan senjatanya pada momen-momen kritis.
Namun yang terpenting… adalah makna simbolisnya.
Ketika melihat seorang pejuang yang berselimut, seakan ia baru saja keluar dari rumahnya.
Tidak ada seragam mewah, tidak ada perlengkapan modern… hanya sebuah selimut tua yang di tangannya berubah menjadi senjata kamuflase, bendera perlawanan, dan perisai perlindungan.
Ini adalah pesan kepada musuh:
“Dengan apa yang paling sederhana yang kami miliki… kami mampu mengalahkan teknologi paling canggih yang kalian punya.”
COMMENTS