Ikatan Iman Bangsa Afghanistan dengan Palestina dan Masjidil Aqsha Syaikh Abdullah Azzam rahimahullah dalam ceramahnya menceritakan sebagai ...
Ikatan Iman Bangsa Afghanistan dengan Palestina dan Masjidil Aqsha
Syaikh Abdullah Azzam rahimahullah dalam ceramahnya menceritakan sebagai berikut:
Saya tidak melihat kaum yang lebih mulia daripada mujahidin Afghan meskipun mereka miskin. Ahmad Syah pernah pergi ke salah satu negara Eropa untuk membeli senjata. Setelah transaksi pembelian senjata tersebut beres; uang siap dan barang pun siap, pedagang senjata itu datang mem- bawa lembaran kertas, "Saya minta kamu menandatangani persetujuan untuk tidak menggunakan senjata ini untuk melawan Israel."
Dengan enteng Ahmad Syah berkata, "Kami batalkan transaksi ini."
Pedagang itu bertanya padanya, "Apakah kalian benar-benar akan menggunakan senjata ini untuk memerangi Israel?"
Ahmad Syah menjawab, "Kamu tahu, kami tidak akan menggunakannya untuk memerangi Israel karena jarak negara kami dengan Israel beribu-ribu mil. Namun, kamu menghendaki saya menandatangani dokumen untuk menghentikan perang yang telah diperintahkan Allah sejak 1.400 tahun yang lalu terhadap orang-orang Yahudi. Kamu menghendaki saya menandatangani dokumen yang isinya menentang perintah Allah. Saya tidak mau senjata itu, silakan batalkan transaksi tersebut."
Ahmad Syah pun kembali tanpa membawa sebutir peluru pun, meski sangat membutuhkan senjata.
Singkatnya, ketika pedagang senjata itu melihat Ahmad Syah membatalkan pembelian senjata tersebut meskipun tidak digunakan untuk melawan bangsa Yahudi, ia berkomentar, "Saya tidak pernah melihat kaum yang lebih bermartabat daripada kalian."
Orang Afghan menganggap persoalan Palestina sebagai persoalan aqidah dan agama. Persoalan Masjidil Aqsha merupakan persoalan iman dan kerinduan yang tertanam dalam relung hati. Ya, itulah sikap mereka terhadap Palestina.
Syaikh Sayyaf selalu mengatakan bahwa persoalan Palestina adalah persoalan yang pertama. Orang-orang Afghan yang awam pun memiliki sikap dan pandangan senada. Kamu bisa mendapati seorang yang tidak bisa membaca menengadahkan tangan berdoa, "Ya Allah, bebaskanlah bumi Palestina lewat tangan-tangan kami, dan jangan Engkau matikan kami kecuali di Baitul Maqdis." Ini ucapan seorang lelaki tua yang telah bungkuk punggungnya.
Nixon, mantan presiden Amerika, pernah berkunjung ke Peshawar dan menengok kemah-kemah pengungsi dari dekat. Saat masuk melihat keadaan mereka, seorang lelaki tua bertanya, "Kenapa kalian memberikan bumi Palestina kepada orang-orang Yahudi?"
Jika demikian, persoalan Palestina bukan persoalan politik bagi mereka, tapi persoalan Diin dan akidah.
Sumber: Kitab Tarbiyah Jihadiyah buku 11.
***
Semoga kita semua bisa mengambil pelajaran dan mencontoh bangsa Afghanistan dalam memandang Palestina dan Masjidil Aqsha. Apalagi bangsa Indonesia punya hutang besar kepada bangsa Palestina atas dukungan dan bantuan mereka terhadap kemerdekaan Indonesia. Fakta dan data sejarah ini ada disini: diplomasi-revolusi-indonesia-di-luar-negeri.html.
Buku2 Syaikh Abdullah Azzam bisa di download gratis disini: buku-buku-syaikh-abdullah-azzam.html.
Gambar ini adalah replika dome of the rock Masjidil Aqsha yang ada di Bukit Wazir Akbar Khan, Provinsi Kabul, Afghanistan, yang diresmikan pada tahun 2022. Untuk mengetahui lebih jauh, silahkan gugling dgn keyword "replika Masjidil Aqsha di Afghanistan".
COMMENTS