Syaikh Ahmad Ba Najah, murid Syaikh Muqbil bin Hadi Al Yamani, Menjelaskan Sikap yang Benar Terkait Perang Palestina VS Israel Pertanyaan : ...
Syaikh Ahmad Ba Najah, murid Syaikh Muqbil bin Hadi Al Yamani, Menjelaskan Sikap yang Benar Terkait Perang Palestina VS Israel
Pertanyaan :
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته.
Syeikh -semoga Allah menjaga dan memberikan taufik kepada antum-. Bagaimana sikap yang benar terkait keadaan Palestina saat ini ?
Dijawab oleh:
Asy-Syaikh Abul Athoo Ahmad Ba Najah hafidzahullah
Jawaban berupa audio berbahasa Indonesia bisa simak di sini PART 1 dan di sini PART 2 dan untuk audio berbahasa Arab bisa simak di sini.
📍 Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
🟡 1- Peperangan yang sedang terjadi adalah peperangan antara kaum muslimin dengan kaum kuffar. Sehingga kita sebagai muslim mendoakan saudara kita sesama muslim dan melaknat kaum kuffar. Terlepas dari kontroversi muslimin disana, selama mereka muslim maka kita mendoakan kebaikan untuk mereka. Kita berdoa semoga Allah menolong mereka dari para musuh serta menyatukan hati-hati muslimin, memenangkan orang-orang lemah dari mukminin, merahmati yang syahid diantara mereka, serta menerima mereka termasuk orang-orang sholeh yang syahid, menyembuhkan luka-luka mereka, dan memberikan taufik untuk segala bentuk kebaikan.
🟡 2- Para muslimin Palestin mereka terdholimi yang keadaan nya serba terbatas dan lemah. Maka barangsiapa yang memiliki kemampuan untuk menolong mereka maka lakukan dengan cara yang baik tanpa memperparah suasana. Karena seperti kita semua lihat bahwa keadaan mereka sangatlah terpuruk sehingga barangsiapa yang bisa menolong mereka dengan cara terbaik tanpa menambah ricuh situasinya maka silahkan. Masing-masing menolong sesuai kemampuan dirinya dimana Allah tidak membebani seseorang lebih dari kemampuannya.
🟡 3- Adapun terjun ke medan perang untuk ikut melawan kuffar yang sebetulnya merupakan keharusan bagi kita, namun karena keterbatasan diri, tidak mungkin itu dilakukan. Maka bantuan itu sampai sesuai dengan kemampuan kita misalnya dengan mengirimkan bahan pangan, pakaian dan materi lainnya. Yang lebih utama dari itu semua adalah DOA.
🟡 4- Kaum kuffar telah menguasai beberapa daerah. Maka sebagai muslim peperangan yang kita lakukan adalah dengan membela dan melindungi diri ketika diserang. Namun tidak sampai mengambil kekuasaan daerah lain karena ini seperti kita lihat hasilnya sekarang tidaklah menambah kecuali memperparah peperangan dan perlawanan mereka kepada muslimin dan menambah korban-korban berjatuhan dari muslimin.
🟡 5- Terlepas dari kesalahan mereka dalam menghadapi konflik dengan berusaha merebut daerah diluar daerah mereka dan mengakibatkan peperangan yang lebih besar, mereka adalah muslimin. Yang wajib kita bela, serta kita doakan kebaikan dan pertolongan untuk mereka.
Hamas seperti kita ketahui mereka memang Ikhwanul muslimin, dan menerima bantuan dari kaum Syi'ah. Namun ini tidak mengubah kenyataan bahwa mereka tetaplah muslim yang memiliki hak atas kita untuk tetap mendoakan kepada kebaikan.
📍 Maka kesimpulan yang kita ambil :
🟡 Sikap yang benar terhadap apa yang sedang terjadi bahwa kita mendoakan kaum muslimin semoga Allah menolong mereka dan menerima para korban sebagai syahid.
🟡 Kita berbahagia apabila datang bantuan untuk mereka, dan ikut merasa sedih dengan peperangan mereka. Inilah sikap seorang mukmin.
🟡 Sebagaimana Allah تعالى berfirman tentang kaum kuffar, kaum Romawi dimana mereka adalah kaum kuffar namun mereka ahlul kitab sehingga lebih dekat dengan muslimin. Allah تعالى berfirman :
{ وَیَوۡمَىِٕذࣲ یَفۡرَحُ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ } [Surat Ar-Rum: 4]
▫️Saat itu kaum muslimin ikut sedih dengan kekalahan kaum Romawi yang merupakan ahlul kitab ditangan kaum Persia penyembah api.. Perhatikan, apabila demikian keadaan muslimin terhadap ahlul kitab yang bukan muslim.. maka kaum muslim lebih pantas untuk dibela dan didoakan..!!
🟡 Kita pun di negeri kami Malaysia disini kami ikut mendoakan mereka dalam qunut di setiap sholat, dan ini diajarkan oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلم sebagaimana dalam hadits Anas.
Kita sama-sama mendoakan dan membantu semampu kita, serta menyampaikan bagaimana cara dan strategi jihad yang benar dan sesuai dengan kemampuan berupa menjaga dan melindungi diri tanpa berusaha mengambil kekuasaan daerah lain yang menyebabkan kemadhorotan lebih besar dan korban-korban berjatuhan terus-menerus.
🟡 Ana menasehatkan para ikhwah untuk merujuk pada fatwa-fatwa masyhur dari para ulama dimana pendapat dan sikap mereka adalah serupa dengan ini. Seperti Syaikh Al-Albani, Ibnu Utsaimin, Ibnu Baz رحمهم الله. Wallahu a'lam..
وفقنا الله وإياكم..
✍️ Diterjemahkan oleh :
الهيئة العلمية المختصة بالترجمة
📡 Versi asli berbahasa Arab :
https://t.me/qnawithahmadbanajah/15456
Sumber: https://ahmadbanajah.blogspot.com/2023/10/sikap-terkait-peperangan-yang-terjadi-di-palestina.html
Simak video 1:
Simak video 2:
*****
Profil Syaikh Ahmad Ba Najah
📍 Beliau adalah Abu al-'Atha' Ahmad bin 'Umar bin' Abd al-Rahman Banajah. Asalnya dari Wadi Dau'an / Ar-Rashid - sebuah desa di Hadhramaut, Yaman.
📚 Mencari ilmu di banyak kota di Yaman - baik di selatan maupun utara. Kematian ayahnya, semoga Allah merahmatinya, saat ia berusia sebelas tahun, mendorongnya untuk menghafal Quran. Ia mulai menghafal Kitab Allah ketika ia berusia dua belas tahun dan menyelesaikannya ketika ia sekitar lima belas tahun. Ia memperoleh ijazah pertamanya dalam riwayat Hafs, semoga Allah merahmatinya.
📖 Setelah itu, ia memfokuskan diri pada memperdalam ilmu bacaan Al-Quran dan hal-hal terkait selama beberapa tahun. Ini termasuk membaca Al-Quran dengan tajwid dan menghafal Al-Tuhfah dan Al-Jazariyah, kemudian membaca dan mempelajari penjelasannya dari para ahli.
Pada masa ini, ketika dia sudah mencapai usia dewasa, dia menghadiri majelis-majelis Qadhi Al-'Amrani, semoga Allah merahmatinya, yang membahas kitab "Al-Durar Al-Mudiyyah" oleh Al-Syawkani.
Setelah itu, dia mulai belajar tujuh qira'at melalui metode Syatibiyyah. Dia juga mengenal dakwah salafiyyah dan mulai belajar ilmu agama dari para murid Imam Muqbil Al-Wadi'i, semoga Allah merahmatinya.
Dia belajar dan mendapatkan manfaat dari Sheikh Al-Allamah Yahya bin Ali Al-Hajuri, waffaqahullah. Dia juga mendapatkan manfaat dari beberapa ulama lain, seperti Sheikh Muhammad bin Abdul Wahab Al-Wushabi, rahimahullah, Sheikh Abdul Aziz Al-Burai, dan Sheikh Abdul Rahman bin Mar'i Al-'Adani, rahimahullah, serta Sheikh Muhammad Al-Imam dan banyak lainnya seperti mereka yang merupakan rekan sekelasnya dalam jajaran murid Imam Muqbil Al-Wadi'i, rahimahullah.
Dia juga mendapatkan manfaat yang besar dari Sheikh Al-Faqih Abdul Rahman Hamzah, waffaqahullah, dan Sheikh Al-Fadhil Al-Murobbi Abu Al-Fida' Ma'mar Al-Qadasi, waffaqahullah.
📖 Beserta dengan menghafal Al-Quran dengan berbagai qira'at, dia juga menghafal beberapa kitab hadis dan kitab-kitab lainnya, dan segala keutamaan itu hanya datang dari Allah semata. Dia belajar sebagian besar rangkaian pembelajaran yang diajarkan di pusat-pusat belajar di Yaman seperti Damaj dan lainnya dalam aqidah, fiqh, usul, tafsir, nahwu, dan lain-lain.
Dia juga (sampai saat ini juga) sering mengunjungi Kerajaan Arab Saudi dan pada waktu itu ia duduk bersama para ulama dan belajar sebanyak yang ia mampu dari mereka, termasuk Sheikh Saleh Al-Luhaidan, Sheikh Muhammad Al-Aqlaan (rahimahullah), Sheikh Abdul Muhsin Al-Abbad, putranya Sheikh Abdul Razaq Al-Badr, Sheikh Muhammad Hamed Al-Faqi, Sheikh Muhammad Abdul Wahhab Al-Banna (rahimahullah), adiknya Sheikh Hasan Abdul Wahhab Al-Banna (rahimahullah), Sheikh Jamil Zainu (rahimahullah), Sheikh Saleh Al-Fawzan, Sheikh Abdullah Al-Ghudayan (rahimahullah), Sheikh Rabi bin Hadi Al-Madkhali, Sheikh Muhammad Ali Adam dari Ethiopia (rahimahullah), Sheikh Ubaid Al-Jabiri, Sheikh Saleh Al-Usaimi, Sheikh Abdullah bin Abdul Rahman Al-Jabrin, Sheikh Saad Al-Syitsri, dan lainnya. Semoga Allah meridhai mereka yang masih hidup dan merahmati mereka yang telah meninggal.
▶️ Dalam bidang ilmu Al-Quran, ia memperoleh manfaat dari majlis Al-Muqri Ayman Suwaid saat kunjungannya ke Yaman.
Dan sebelumnya dan sesudahnya dari murid-muridnya dan dari murid Syekh Al-Muqri Al-Ma'mar Ismail Abdul Alawi Al-Misri, semoga Allah merahmatinya, dan memperoleh ijazah dari beberapa di antaranya di Jazariyyah, serta mempelajari tujuh bacaan dari jalan Syatibiyyah dengan tangan Syekh Al-Muqri Al-Mufadhhal Taha bin Ahmad Al-Kabsyi Al-San'ani, semoga Allah memberkahi beliau.
Sebelum dan sesudah itu, ia juga membaca Al-Quran dengan banyak murid Syekh Ismail Abdul Alawi Al-Misri, semoga Allah merahmatinya. Ia membacakan sebagian Al-Quran pada Syekh Abdul Salam Al-Majidi, kemudian membacakan seluruhnya pada Syekh Al-Muqri Ali bin Ghazwan Al-Mahwit, dengan qira'ah 'Ashim dari jalur Hafs dan Syu'bah, dan memperoleh ijazah darinya.
Sebelum itu, ia juga memperoleh ijazah dalam Hafs dari Syekh Al-Muqri Abdul Karim Al-Ba'dani, semoga Allah memberkahi beliau dengan sanadnya, dan memperoleh ijazah dalam Al-Jazariyah dari Syekh Jamal bin Abduh Al-Badani dengan sanad dari Al-Muqri Ayman Suwaid.
Ia juga mendapat manfaat yang banyak dari Syekh Al-Muqri Ahmad Al-Sharif Al-Dimashqi, semoga Allah memberkahi beliau, dengan membacakan sebagian Al-Quran pada beliau dan juga Al-Jazariyyah.
Kemudian ia diberi karunia oleh Allah untuk bertemu dengan Syekh Al-Muqri Al-Musnid Muhammad Karim Rajeh, semoga Allah memberkahi akhir hayat beliau, saat kunjungannya ke Malaysia dan membacakan Al-Fatihah dan beberapa surat dari Al-Mufassal, serta menanyakan padanya tentang cara agar lebih baik lagi dalam membaca Al-Quran, dan beliau memuji bacaannya. Pertemuan itu terekam dan segala puji hanya bagi Allah semata.
Semoga Allah memberi mereka semua kebaikan dan memberikan balasan yang besar kepada mereka, dan tidaklah berterima kasih kepada Allah bagi orang yang tidak berterima kasih kepada manusia.
📚 Sekarang tahun 2021 dan Abu al-Atha' telah menghabiskan sekitar 20 tahun terakhir dalam pencarian ilmu dan berdakwah, mengajak manusia kepada Kitabullah, Sunnah Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam, dan cara Salafus Shalih di berbagai tempat seperti Yaman, Malaysia, Indonesia, Maladewa, dan sejumlah tempat lainnya.
Beliau berusaha untuk terus melakukannya dan meningkatkan usahanya semaksimal yang dia mampu, hingga bertemu dengan Rabb-nya.
Karena konsistensi dalam melakukan kebaikan dan peningkatan dalam usaha merupakan tanda diterimanya amal tersebut. Semoga Allah memberikan balasan yang terbaik atas segala usaha dan kerja kerasnya, melindungi dan memberikan manfaat padanya, serta menjadikan usahanya sebagai sarana untuk memberikan manfaat bagi seluruh umat manusia.
Semua itu terjadi atas rahmat Allah dan kemurahan-Nya. Begitu juga bimbingan dan keberhasilan, semata-mata datang dari pertolongan Allah saja.
COMMENTS