Izinkan aku menceritakan sedikit kisah tentang lelaki ini. Ia adalah Muhammad bin Zaki Syahadah Hamad, dikenal sebagai “Abu Zaki”. Lahir pad...
Izinkan aku menceritakan sedikit kisah tentang lelaki ini.
Ia adalah Muhammad bin Zaki Syahadah Hamad, dikenal sebagai “Abu Zaki”. Lahir pada tanggal 1 Juli 1994 di kota Beit Hanoun, utara Jalur Gaza — di sanalah ia tumbuh besar. Ia belajar dasar-dasar agama di Universitas Islam Gaza, lalu melanjutkan ke jenjang pascasarjana dan meraih gelar magister dalam bidang tafsir Al-Qur’an dari universitas yang sama. Ia termasuk generasi terbaik penghafal Al-Qur’an di Gaza pada angkatan pertama dan kedua; kami menilainya dari kalangan yang terbaik di antara yang terbaik.
Setiap orang yang mengenalnya bersaksi bahwa ia adalah seorang yang bertaqwa, rajin beribadah, zuhud, dan penyayang — pencinta kebaikan dan sesama. Harapannya sederhana: melihat setiap pemuda yang dikenalnya menjadi penghafal Al-Qur’an yang mutqin dan mengamalkannya. Banyak orang belajar di bawah bimbingannya; banyak pula yang berubah menjadi lebih baik karena nasihat dan pengajarannya yang lembut. Ia sahabat bagi anak kecil maupun besar. Seluruh hidupnya — meskipun singkat bila dihitung tahun — dilalui di medan ilmu, dakwah, dan jihad. Jika ditakar dengan jumlah tahun hidupnya, memang sedikit; tetapi bila diukur dengan jejak kebaikan yang ditinggalkannya, ia seperti gunung penuh kebaikan.
Di manapun ia melihat ada celah yang bermanfaat bagi umat, ia tak akan membiarkannya terbuka: segera ia bergegas menutupnya. Berhati mulia, sering tersenyum — dari wajahnya saja tampak kebaikan. Ia menghabiskan nyawa, umur, dan hartanya di jalan Allah.
Ia yang pertama kali memperkenalkan tradisi mengkhatamkan Qur’an penuh dalam satu majelis di Beit Hanoun. Sepuluh orang pengulang yang sempurna lulus dari tangannya; masing-masing kini memimpin majelis sendiri sehingga para penghafal saling bergantian —hafizh demi hafizh— membaca di hadapan umat. Ia memimpin Akademi Dār al-Qur’ān wa as-Sunnah Elektronik, dan dakwah serta pengajarannya tentang Al-Qur’an dan hukum-hukumnya terdengar di penjuru Timur dan Barat. Semoga berkah tercurah pada usaha-usahanya dan semoga pahalanya mengalir hingga hari kiamat, insya Allah.
Adapun kedudukan jihad dan riyādhahnya, kami menilainya — dan Allah akan menjadi saksi bagi-Nya — sebagai salah satu mujahid yang murābith, teguh, penyemangat, dan pelaku amal: ia bekerja menurut firman Allah, “dan semangatilah orang-orang beriman” (QS. At-Taubah). Ia teguh di Beit Hanoun, menjaga batalionnya, berpegang pada tanahnya, menggigit senjatanya, dan mengajarkan musuh-musuh Allah pelajaran yang menyakitkan; ia melukai dan melelahkan mereka. Kini namanya menjadi keberkahan yang dikenang oleh setiap pejuang yang mengusung panji jihad di Beit Hanoun setelahnya.
Ia syahid pada sore hari Sabtu, 13/7/2025, terkena serangan pengecut di daerah Asy-Syati dari pesawat pengintai. Allah menutup untuknya dengan syahid dalam pertempuran yang paling mulia antara haq dan bathil.
Semoga Allah menerima engkau, wahai Syaikh kami. Semoga Allah membalasmu sebaik-baik pembalasan atas kami. Semoga Dia meneguhkan kami untuk terus berjalan di jalan yang sama seperti yang telah engkau tunjukkan, selama nafas masih ada dalam dada kami.
https://www.facebook.com/share/r/1GpU3C6bS5/
* * * * *
Oleh: Dr. Abdurrahman Zaki Hamad
Aku bermimpi melihat saudaraku yang syahid, Muhammad Zaki Hamad, berada di sebuah tempat yang luas. Ia tampak bahagia, dan aku tahu dalam mimpi itu bahwa ia telah gugur syahid.
Aku bertanya kepadanya tentang keadaannya dan apa yang ia dapatkan di sisi Allah. Maka ia menjawab:
في عطاء من الله
في عطاء من الله
في عطاء من الله
“Dalam karunia dari Allah.
Dalam karunia dari Allah.
Dalam karunia dari Allah.”
Lalu aku memeluknya sambil menangis, penuh haru dan rindu, kemudian aku terbangun.
Aku heran dengan jawabannya, lalu aku mencari kata “ʿAthāʾ” (عطاء / karunia) dalam Al-Qur’an, dan ternyata kata itu disebutkan dalam tiga tempat yang menakjubkan, semuanya berbicara tentang kenikmatan:
Allah Ta‘ala berfirman:
وَأَمَّا الَّذِينَ سُعِدُوا فَفِي الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ إِلَّا مَا شَاءَ رَبُّكَ ۖ *عَطَاءً* غَيْرَ مَجْذُوذٍ
“Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Rabbmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya.” (QS Hûd: 108)
Allah Ta‘ala berfirman:
وَمَنْ أَرَادَ الْآخِرَةَ وَسَعَىٰ لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَٰئِكَ كَانَ سَعْيُهُم مَّشْكُورًا * كُلًّا نُّمِدُّ هَٰؤُلَاءِ وَهَٰؤُلَاءِ مِنْ *عَطَاءِ رَبِّكَ* ۚ وَمَا كَانَ *عَطَاءُ رَبِّكَ* مَحْظُورًا
“Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik.
Kepada masing-masing golongan baik golongan ini maupun golongan itu Kami berikan bantuan dari kemurahan Rabbmu. Dan kemurahan Rabbmu tidak dapat dihalangi.” (QS Al-Isrâ’: 19–20)
Allah Ta‘ala berfirman:
إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ مَفَازًا (31) حَدَائِقَ وَأَعْنَابًا (32) وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًا (33) وَكَأْسًا دِهَاقًا (34) لَّا يَسْمَعُونَ فِيهَا لَغْوًا وَلَا كِذَّابًا (35) جَزَاءً مِّن رَّبِّكَ *عَطَاءً* حِسَابًا (36)
“31. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan,
32. (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur,
33. dan gadis-gadis remaja yang sebaya,
34. dan gelas-gelas yang penuh (berisi minuman).
35. Di dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang sia-sia dan tidak (pula) perkataan dusta.
36. Sebagai pembalasan dari Rabbmu dan pemberian yang cukup banyak.” (QS An-Naba’: 31–36)
اللهم ارفع درجاته في الفردوس الأعلى، وثبتنا بعده، وأكرمنا كما أكرمته 🤲🤲
Ya Allah, angkatlah derajatnya di surga Firdaus yang tertinggi, teguhkanlah kami setelah kepergiannya, dan muliakanlah kami sebagaimana Engkau telah memuliakannya 🤲🤲
https://www.facebook.com/share/16ZFVvaqxm/
* * * * *
Asy-Syahid Al-Hafizh Syaikh Muhammad Zaki Hamad (Abu Zaki) – salah satu komandan faksi elite di Batalion Bait Hanoun yang para pahlawannya telah melumpuhkan musuh dengan telak – menyampaikan pesan singkat namun sangat penting bagi umat Muslim sebelum kesyahidannya.
https://t.me/elawaisi/757
Simak videonya:
COMMENTS