Terungkap Standar Ganda Barat terhadap Afghanistan, Catatan atas Pernyataan Khalilzad Oleh: Nurullah al-Balkhi Dalam sebuah pernyataan langk...
Terungkap Standar Ganda Barat terhadap Afghanistan, Catatan atas Pernyataan Khalilzad
Oleh: Nurullah al-Balkhi
Dalam sebuah pernyataan langka yang bernuansa kritik internal dari dalam lingkaran kekuasaan Barat, politisi Amerika keturunan Afghanistan, Zalmay Khalilzad, mempertanyakan sejauh mana kelayakan negara-negara Barat yang kerap mengaku sebagai pembela “hak asasi manusia” dan “keadilan” untuk memaksakan standar nilai dan visi politiknya kepada sebuah negara yang baru saja keluar dari empat dekade perang non stop.
Khalilzad — yang dulu pernah menjadi salah satu arsitek utama sistem politik Afghanistan pada era 2001 — menyoroti adanya paradoks moral yang mencolok pada cara Barat menangani persoalan Afghanistan:
Apakah masuk akal jika negara-negara yang dirinya sendiri memiliki banyak catatan, bahkan buruk, dalam urusan hak asasi manusia, serta belum benar-benar adil dalam memperlakukan perempuan di dalam negerinya, justru memaksa Afghanistan menerapkan standar yang bahkan belum mereka wujudkan sendiri?
Khalilzad tidak menutup mata terhadap kesulitan nyata yang dihadapi rakyat Afghanistan. Namun, ia dengan tegas menolak sikap pengawasan moral subjektif yang dipaksakan Barat terhadap sebuah bangsa yang masih menanggung beban penjajahan, kehancuran, dan marjinalisasi ekonomi.
Di saat yang sama, Afghanistan terus ditekan dengan berbagai sanksi, aset keuangannya dibekukan, dan dihujani gelombang pengungsi dari negara-negara tetangga tanpa koordinasi maupun persiapan.
Rekomendasi Tanpa Dukungan… Tuntutan Tanpa Rencana
Kritik mendasar Khalilzad dapat dirangkum dalam satu pertanyaan:
Di mana rencana nyata untuk membantu Afghanistan mencapai tujuan-tujuan mulia yang sering disebut dalam resolusi PBB itu?
Jika dunia Barat sungguh serius dalam menyerukan penghormatan hak asasi manusia, pemberdayaan perempuan, serta penguatan masyarakat sipil, mengapa mereka tidak pernah menyodorkan kerangka dukungan pembangunan yang nyata, atau sebuah rencana realistis yang mempertimbangkan kompleksitas situasi Afghanistan?
Dan bagaimana mungkin sebuah bangsa yang tercekik sanksi ekonomi dan dibatasi ruang gerak finansialnya, mampu mewujudkan reformasi sosial yang menyeluruh?
Memberikan tuntutan dari posisi kuasa tanpa menyediakan sarana pelaksanaannya bukanlah solidaritas, melainkan bentuk lain dari kesombongan nilai dan politik yang justru memperpanjang krisis.
Seruan Penutup: Keseimbangan dan Keadilan Sejati
Kesimpulan
Pernyataan Khalilzad adalah suatu jeritan realistis menentang standar ganda Barat, sekaligus ajakan untuk meninjau kembali cara masyarakat internasional berinteraksi dengan negara2 yang tengah berada pada fase transisi krusial.
Jika negara-negara dunia sungguh-sungguh berkomitmen pada keadilan dan hak asasi manusia, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghapus hambatan ekonomi dan tekanan politik, serta membuka jalur kerja sama nyata — bukan sekadar meneriakkan rekomendasi dari menara gading.
Rumusnya sederhana:
Tidak ada reformasi tanpa menghargai realitas, dan tidak ada keadilan tanpa keadilan bersama yang timbal balik.
Majalah Ash Shumud, Imarah Islam Afghanistan, edisi 236, Shafar 1447.
Cuitan Khalilzad:
- In Arabic: https://x.com/realZalmayMK/status/1943334536747655172
- in English: https://x.com/realZalmayMK/status/1943294631262769367
COMMENTS