Redupnya Serangan Propaganda Buruk Terhadap Afghanistan

Redupnya Serangan Propaganda Buruk Terhadap Afghanistan Oleh: Abu Salman Setelah Amerika Serikat dan sekutunya tumbang di Afghanistan—meski ...

Redupnya Serangan Propaganda Buruk Terhadap Afghanistan

Oleh: Abu Salman

Setelah Amerika Serikat dan sekutunya tumbang di Afghanistan—meski mereka mati-matian berusaha menutupi kegagalan ini—dan setelah Imarah Islam kembali memegang kendali pemerintahan, gempuran opini negatif langsung diarahkan ke Afghanistan. Media arus utama dan jagat media sosial secara terstruktur-sistematis-masif digerakkan untuk membentuk citra buruk Imarah Islam, menutupi kenyataan positif yang kini dirasakan rakyat, serta mengaburkan kegagalan besar dunia Barat.

Namun empat tahun berlalu, situasi mulai berubah. Jika kita melihat linimasa media sosial, tayangan televisi, maupun portal berita, serangan isu negatif terhadap Afghanistan kian menyusut. Upaya propaganda yang dulu gencar kini terasa melemah, seakan menjadi pengakuan diam-diam bahwa usaha mereka tak membuahkan hasil. Kampanye hoaks dan berita manipulatif ternyata tak mampu mengalahkan realitas Afghanistan hari ini. Seakan Barat mulai sadar: panah propaganda mereka justru membentur tembok keras.

Salah satu sinyal paling jelas adalah langkah Voice of America (VOA). Media milik pemerintah AS yang berdiri sejak 1942 ini menyiarkan berita dalam puluhan bahasa dengan jaringan televisi dan radio lintas dunia. Kini, setelah bertahun-tahun menjadi corong informasi Amerika, VOA menutup sebagian siarannya dan mengurangi stafnya. Sebuah pengakuan terbuka bahwa usahanya sudah tidak relevan lagi. Hal yang sempat disinggung Donald Trump, dan cepat atau lambat akan disadari pula oleh yang lain.

Tak bisa dipungkiri, media punya peran penting dalam menjaga eksistensi atau justru meruntuhkan sebuah pemerintahan. Lihat saja rezim penjajah Israel di Palestina. Mereka menggelontorkan dana besar untuk mendominasi media, terutama media sosial dan televisi. Tujuannya jelas: menutupi kegagalan mereka dalam banyak peristiwa di tanah pendudukan, sekaligus memutihkan kejahatan yang tiap hari mereka lakukan terhadap Gaza yang terkepung.

Menurut penulis, ada dua alasan utama mengapa sorotan media dunia terhadap Afghanistan melemah. 

Pertama, strategi komunikasi Imarah Islam. Sejak hari pertama kembali berkuasa—bahkan sebelum itu—mereka konsisten menggunakan media lokal dengan efektif, meski dengan keterbatasan dana dan kondisi terkepung. Upaya ini perlahan membentuk opini publik yang sangat positif.

Kedua, sikap dan kerja nyata pejabat Imarah Islam. Kejujuran dan langkah-langkah mereka membawa pengaruh besar, baik di dalam maupun luar negeri. Rakyat Afghanistan yang selama puluhan tahun dicekik perang, krisis ekonomi, korupsi, serta pemilu penuh manipulasi, kini menyaksikan sesuatu yang berbeda: ketulusan yang mereka pandang sebagai cahaya baru di tengah kegelapan.

Selain itu, kegiatan tatap muka dengan masyarakat, membuka ruang dialog, serta membicarakan persoalan penting bersama rakyat —tradisi yang sudah berlangsung sejak masa jihad hingga pasca-penarikan pasukan Amerika— semakin diperkuat setelah Imarah kembali berkuasa. Hasilnya, persepsi dunia terhadap Afghanistan pelan-pelan ikut berubah.

Ada faktor lain yang ikut berperan: perhatian media dunia kini lebih banyak tersedot pada isu-isu besar lain, seperti perang Rusia–Ukraina dan agresi Israel di Jalur Gaza. Imbasnya, sorotan terhadap Afghanistan semakin berkurang.

Namun pada akhirnya, faktor paling menentukan adalah strategi komunikasi Imarah Islam sendiri yang dijalankan secara terencana dan berkesinambungan. Inilah yang bisa dicatat sebagai salah satu pencapaian terbesar mereka dalam empat tahun terakhir.

Majalah Ash Shumud, Imarah Islam Afghanistan, edisi 235, Muharram 1447.

COMMENTS

Nama

Afghanistan,22,Aksi,1,Artikel,65,Buletin Kabar Dunia Islam,1,Data Kebiadaban Israel,5,Daulah Utsmaniyah,1,Doa,8,Dokumenter Perjuangan Palestina,13,Dukungan Untuk Palestina,12,Dukungan untuk Perjuangan Palestina,53,Duta Besar Palestina,3,Ebook,30,Fatwa Boikot,8,Film Dokumenter Palestina,11,Hamas,25,Ikhwanul Muslimin,7,Isi Buku,4,Israel,4,Isu Syiah,4,Kajian,14,Karya Ilmiah,7,Kisah Syuhada,1,Laporan Strategis Palestina,3,Lembaga Kemanusiaan,1,Membongkar Hoaks,2,Menjawab Syubhat,4,Palestina-Diaspora,2,Palestina-Jalur Gaza,11,Palestina-Tepi Barat,3,Survei,3,Thaliban,22,Tulisan Ustadz Budi Ashari,67,Ulama-Ustadz-Akademisi,111,Ustadz Budi Ashari,67,Video,61,Wawancara,3,
ltr
item
Ya-Aqsha Media: Redupnya Serangan Propaganda Buruk Terhadap Afghanistan
Redupnya Serangan Propaganda Buruk Terhadap Afghanistan
Ya-Aqsha Media
https://ya-aqsha.blogspot.com/2025/09/redupnya-serangan-propaganda-buruk.html
https://ya-aqsha.blogspot.com/
https://ya-aqsha.blogspot.com/
https://ya-aqsha.blogspot.com/2025/09/redupnya-serangan-propaganda-buruk.html
true
1607972164486125252
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content